Bukan Cuma Tugas Pak RT: Why Preventing a Broken System is Everyone's Job

Post a Comment
Pemimpin yang membangun sistem penuh ketidakadilan dan kebrutalan mungkin terlihat menang pada masanya. Namun generasi berikutnya yang menanggung beban — rasa malu, luka, dan reputasi buruk di mata dunia.

Saya merasa sangat malu atas tragedi 1998 — kekerasan terhadap saudara-saudara kita keturunan Tionghoa. Ini bukan hanya kegagalan pemerintahan, tapi juga kegagalan kemanusiaan.

Saya tidak akan melupakan sejarah ini. Karena hanya dengan mengingat, kita bisa memastikan hal ini tak akan terulang kembali.
_______________________________

Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang ingin melakukan hal buruk. Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda dan tumbuh dalam lingkungan yang unik. Namun, yang salah bukanlah individu-individu itu, melainkan sistem yang dipenuhi korupsi dan keserakahan.

Sistem yang buruk menciptakan manusia yang buruk. Manusia yang buruk menciptakan sistem yang buruk. Sistem yang baik menciptakan manusia yang baik. Manusia yang baik, belum tentu sempurna dalam menciptakan sistem yang baik.

Jadi yang diperlukan adalah mencegahnya agar tidak menjadi sistem yang buruk. Dan itu adalah tugas semua orang, bukan hanya para pemimpin yang membuat sistem.
_______________________________

Kami tidak butuh permintaan maaf. Para pejabat korup sudah terlalu sering mengucapkannya tanpa pernah benar-benar bertanggung jawab. Bagi kami, itu terasa seperti pisau yang sudah lama tertancap di hati—dan setiap ucapan maaf hanya membuatnya menusuk lebih dalam, bukan mencabutnya.

Hanya tanggung jawablah yang mampu memperbaiki, meski luka yang ditinggalkan akan tetap dalam di hati rakyat.

Tanggung jawab yang sesungguhnya berarti: kejahatan diselesaikan oleh sistem hukum; kesalahan diperbaiki melalui refleksi diri dan pertumbuhan moral.

Versi English

A leader who builds a system full of injustice and cruelty may appear victorious in their time. But it is the generations that follow who carry the burden — the shame, the wounds, and the stained reputation in the eyes of the world.

I feel deep shame for the tragedy of 1998 — the violence against our fellow citizens of Chinese-Indonesian descent. It was not just a failure of governance; it was a failure of humanity.

I will not forget that history. Only by remembering can we ensure it never happens again.
_______________________________

No human being is born wanting to do harm. Each person communicates differently and is shaped by the environment in which they live. The true fault lies not in individuals, but in systems built on corruption and greed.

A broken system creates broken people. Broken people create broken systems. A good system can shape good people. But good people are not always perfect in creating a good system.

Prevention is the cure before the disease of a broken system begins. Therefore, the obligation to prevent this falls on all of us, not merely on the architects of the system.
_______________________________

We don't need apologies. Corrupt officials have said those words over and over again without taking any real responsibility. It feels like a knife already lodged deep in our hearts. And each apology only drives that knife deeper—it doesn't pull it out.

Only accountability can begin to heal it, even if the wound it leaves behind will scar the hearts of the people for a long time.

True responsibility means: crimes are punished by the legal system; mistakes are rectified through personal reflection and moral growth.

Related Posts

Post a Comment